PRIMAIR :

-----------Bahwa Terdakwa AGUS BASTAMAN selaku Pengelola Unit 2 UPC (Unit Pelayanan Cabang) merangkap sebagai penaksir pada Unit Pelayanan Cabang (UPC) Cangkuang PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran berdasarkan Surat Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran Nomor :   016/ 13351.00/2019 tanggal 01 Februari 2019 tentang Mutasi Horizontal Kelompok Jabatan Staff dan First Line Manager di lingkungan Kantor Cabang Pasar Banjaran dan selaku Pengelola Unit 2 UPC (Unit Pelayanan Cabang) merangkap sebagai penaksir pada Unit Pelayanan Cabang (UPC) Rancamanyar PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran berdasarkan Surat Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran Nomor :  022/ 13351.00/2020 tanggal 29 Januari 2020  tentang Mutasi Horizontal Kelompok Jabatan Staff dan First Line Manager di lingkungan Kantor Cabang Pasar Banjaran dan selaku Pengelola Unit 3 UPC (Unit Pelayanan Cabang) merangkap sebagai penaksir pada Unit Pelayanan Cabang (UPC) Pengalengan PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran berdasarkan Surat Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran Nomor :  02/ Kep-Pasar Banjaran/2021 tanggal 30 Juni 2021 tentang Mutasi Horizontal Kelompok Jabatan Staff dan First Line Manager di lingkungan Kantor Cabang Pasar Banjaran serta selaku Pengelola Unit UPC (Unit Pelayanan Cabang) merangkap sebagai penaksir pada Unit Pelayanan Cabang (UPC) Rancamanyar PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran berdasarkan Surat Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran Nomor :  02-13351-I-2022 tanggal 08 Januari 2022 tentang Roling Fungsional Penaksir Cabang, Pengelola, dan Kasir di Cabang Pasar Banjaran, bersama-sama dengan Sdr. Sudayat Bin Aman selaku Nasabah PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran (dilakukan penuntutan secara terpisah), pada waktu tertentu antara Bulan Februari 2019 s/d Bulan Agustus 2022 atau setidak-tidaknya pada waktu tertentu pada Tahun 2019 s/d Tahun 2022, bertempat di Kantor PT. Pegadaian UPC Cangkuang Jl. Raya Soreang - Banjaran No.197, Ciluncat, Kec. Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat;  Kantor PT. Pegadaian UPC Pangalengan Jl. Ciawi, Kec. Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan PT. Pegadaian UPC Rancamanyar Jl. Raya Sayuran No.37, Cangkuang Kulon, Kec. Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat; atau setidak-tidaknya ditempat-tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya berdasarkan ketentuan Pasal 35 ayat (2) Undang-Undang RI No. 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, sebagai mereka yang melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan secara melawan hukum yaitu :

• • • • Memanipulasi dan merekayasa proses kredit pinjaman pegadaian dengan Barang Jaminan (BJ) Emas dengan memanipulasi 330 (tiga ratus tiga puluh)  transaksi an nasabah sudayat Bin Aman dengan Barang jaminan emas perhiasan yang diduga palsu serta Tidak melakukan prosedur menaksir barang jaminan sesuai SOP dengan tidak melakukan analisa berat jenis pada saat menaksir barang perhiasan emas atas nama nasabah Sdr. Sudayat Bin Aman  (dilakukan penuntutan secara terpisah) ;
      • Melakukan manipulasi proses bisnis dengan mengabaikan notifikasi Batas Maksimum Pemberian Kredit (Batas Maksimum Penyaluran Kredit) dengan cara menggunakan nama-nama orang lain untuk mengajukan kredit pinjaman dengan barang jaminan (BJ) perhiasan emas yang diduga palsu, akan tetapi kenyataannya nama-nama tersebut tidak pernah mengajukan pinjaman gadai dengan barang jaminan emas dan kenyataannya nama-nama tersebut digunakan untuk meloloskan kredit nasabah atas nama Sdr. Sudayat Bin Aman dan kemudian memerintahkan kasir agar transaksi pencairan nasabah Sdr. Sudayat Bin Aman dan nama-nama lainnya dilakukan dengan cara non tunai/transfer ke rekening karyawan internal tanpa bukti permohonan dari nasabah;

Yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan dan prosedur pada PT. Pegadaian, yang memperkaya diri Terdakwa sendiri atau orang lain atau korporasi  sejumlah Rp. 3.177.272.500,- (tiga miliar seratus tujuh puluh tujuh juta dua ratus tujuh puluh dua ribu lima ratus rupiah), atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara Cq. PT. Pegadaian sejumlah Rp. 3.177.272.500,- (tiga miliar seratus tujuh puluh tujuh juta dua ratus tujuh puluh dua ribu lima ratus rupiah) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut berdasarkan Laporan Hasil Audit dalam rangka penghitungan kerugian Keuangan negara atas kasus pemberian Kredit KCA dengan jaminan emas palsu pada Kantor Unit Pelayanan Cabang Pangalengan, Cangkuang, Rancamanyar Periode Tahun 2019 – 2022 dengan nomor : 011/R-000.474.00/2024 tanggal 06 Februari 2024 dari Andi Riswandi, SE, PIA, CFrA selaku yang diberi tugas oleh PT. Pegadaian Kantor Wilayah X Bandung, jika antara beberapa perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, yang dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

• Bahwa PT. Pegadaian merupakan BUMN (badan Usaha Milik Negara) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) yang pada Pasal 1 :”Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1990 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Jawatan (Perjan) Pegadaian Menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian yang telah diganti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian, diubah bentuk badan hukumnya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, yang dalam Peraturan Pemerintah ini disebut Perusahaan Perseroan (Persero)”, dan pada Pasal 3 ayat (1) : “ Modal Perusahaan Perseroan (Persero) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) yang ditempatkan dan disetor pada saat pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan yang tercatat dalam Perum Pegadaian”, serta pada Pasal 3 ayat (2) : “Modal Perusahaan Perseroan (Persero) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar modal negara Republik Indonesia yang tercatat dalam neraca penutup Perum Pegadaian”.
• Bahwa PT. Pegadaian merupakan suatu Perseroan Terbatas sebagaimana termuat dalam Akta Pendirian Nomor 01 tanggal 1 April 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn Notaris di Jakarta Selatan dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor: AHU-17525.AH.01.01. Tahun 2012 tanggal 4 April 2012 dan telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akta Pernyataan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas Nomor: 03 tanggal 5 September 2022, yang dibuat dihadapan Nanda Fauz Iwan, SH, MKn., Notaris di Jakarta Selatan dan diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Nomor: AHU-AH.01.09-0051655 tanggal 6 September 2022;
• Bahwa sejak tanggal 02 Juli 2021 telah terbit Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2021 Tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, yang pada Pasal 1 ayat (3) huruf a : “Penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berasal dari pengalihan seluruh saham Seri B milik Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian yang statusnya sebagai Perusahaan Perseroan (Persero) ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2O11 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)”, pada Pasal 2 huruf a : “Penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebanyak 6.249.999 (enam juta dua ratus empat puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham Seri B pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian”, sehingga penambahan Penyertaan Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, yang mengatur terkait penambahan penyertaan modal negara ke PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, yang berasal dari pengalihan seluruh saham Seri B milik Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 6.249.999 lembar saham Seri B (99,99%), terdapat penyertaan modal dari Negara melalui kepemilikan 1 (satu) lembar saham Seri A Dwi Warna (00,01%);

• Bahwa produk usaha dari PT. Pegadaian yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Pegadaian KCA (Perdir No 14 Tahun 2017 Tentang Standard Operating Procedure (SOP) Produk Pegadaian Kredit Cepat dan Aman) :

     Pegadaian Kredit Cepat dan Aman yang selanjutnya disebut Pegadaian KCA adalah penyaluran uang pinjaman melalui sistem gadai sebagaimana dimaksud dalam pasal 1150 s.d. 1160 KUH Perdata, sebagai kesepakatan utang piutang antara Perusahaan dengan Nasabah yang mewajibkan Nasabah untuk melunasi utangnya sampai dengan jatuh tempo, apabila tidak maka agunannya dijual lelang.

1. Pegadaian Kreasi (Perdir No 67/DIR I/2016 Tentang Petunjuk Teknis Pegadaian Kreasi Online :

     Pegadaian Kreasi adalah pinjaman (kredit) dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan konstruksi pinjaman kredit secara jaminan fidusia dan/atau jaminan gadai yang diberikan oleh Perusahaan kepada pengusaha mikro dan pengusaha kecil yang membutuhkan dana untuk keperluan pegembangan usaha; serta masyarakat umum untuk keperluan lainnya yang akan diatur dalam Peraturan Direksi tersendiri.

1. Pegadaian Jasa taksiran (Perdir No 58 Tahun 2023 tentang Pedoman Jasa Titipan Emas Korporasi) :

     Jasa Taksiran (Quality Control) adalah layanan untuk mengetahu karatase dan kualitas harta emas Batangan, perhiasan, berlian dan batu permata.

1. Pegadaian Jasa Titipan (Perdir No 58 Tahun 2023 tentang Pedoman Jasa Titipan Emas Korporasi) :

     Jasa Titipan adalah layanan untuk menitipkan barang berharga seperti emas batangan, perhiasan emas, berlian dan batu permata.

1. Safe Deposit Box (Perdir No 4/Bisnis I/2015 Tentang Piloting Pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) Layanan Safe Deposit Box (SDB) di Kantor Pusat) :

     SDB yang selanjutnya disebut SDB, Kotak penyimpanan barang atau surat-surat berharga, yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya.

1. Pegadaian Mulia / Cicil Emas (Perdir No 105/DIR I/2018 Tentang Pegadaian Mulia Konvensiaonal) :

     Pegadaian Mulia Konvensional selanjutnya disebut MULIA adalah pemberian pinjaman guna kepemilikan emas batangan dengan menggunakan perjanjian yang disertai gadai. 

1. Pegadaian Amanah/Cicil Kendaraan (Perdir No 71 Tahun 20219 Tentang Standard Operatting Procedure produk pegadaian Amanah) :

     Pegadaian Amanah selanjutnya disebut AMANAH adalah pemberian pinjaman dengan jaminan kendaraan menggunakan pola perikatan Rahn Tasjily, guna kepemilikan kendaraan bermotor.

1. Pegadaian Aruum Haji (Perdir No 132/DIR I/2017 Tentang Standard Operating Procedure (SOP) Pegadaian Arrum Haji) :

     Pegadaian Arrum Haji adalah nama layanan produk Perusahaan yang memberikan Pinjaman Kepada Rahin guna pendaftaran porsi haji.

1. Pegadaian Arrum Safar (Perdir No 166 Tahun 2019 Tentang Piloting Pegadaian Arrum Safar):

     Arrum Safar adalah produk penyaluran pinjaman untuk perjalanan wisata rohani (ibadah umrah atau wisata perjalanan halal lainnya) yang menggunakan akad rahn dengan jaminan emas, barang berharga lainnya termasuk namun tidak terbatas pada sertifikat tanah dan/atau bangunan, BPKB, dan dokumen berharga yang menunjukan kemampuan membayar, yaitu namun tidak terbatas pada SK Pegawai/Daftar Gaji (Payroll), menggunakan pola angsuran berlandaskan prinsip-prinsip syariat islam.

1. Pegadaian Krasida/Gadai Sistem Angsuran (Perdir No 01 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pegadaian Kredit Angsuran Sistem Gadai Tabungan Emas (Krasida Tabungan Emas) :

     Pegadaian Kredit Angsuran Sistem Gadai yang selanjutnya disebut Krasida adalah pemberian pinjaman atas dasar gadai yang pelunasannya diangsur setiap bulan sesui jangka waktu pinjaman.

• Bahwa dalam perkembangan usahanya PT. Pegadaian menyalurkan kredit berbasis Gadai dalam skim produk yang diberi nama Pegadaian Kredit Cepat Aman (KCA) yang diperuntukkan bagi Nasabah dengan menyerahkan Barang Jaminan benda bergerak berupa emas perhiasan, logam mulia maupun benda bergerak lainnya.

• Bahwa berdasarkan Peraturan Direksi PT. Pegadaian  No 14 tahun 2017 tentang Sistem Operating Prosedur Kredit Cepat Aman Online mekanisme dan alur dalam kredit dengan barang jaminan berupa emas perhiasan dan logam mulia  yaitu sebagai berikut :
  • Nasabah datang mengisi from permohonan kredit (FPK) yang berisi data nasabah kemudian menyerahkan form dan barang jaminan ke penaksir atau pengelola unit.
  • Penaksir melakukan uji taksiran dan menetapkan uang pinjaman yang mana untuk barang yang berupa emas penaksir melakukan uji taksir dengan dua cara yaitu uji analisa kimia dan analisa berat jenis.
  • Berdasarkan taksiran tersebut ditetapkan uang pinjaman dan melakukan konfirmasi ke nasabah. Setelah mendapat persetujuan nasabah diinput ke aplikasi passion untuk mencetak surat bukti gadai kemudian nasabah tandatangan SBG (surat Bukti Gadai).
  • Bahwa selanjutnya proses beralih ke kasir untuk melakukan pencairan kredit, kasir melakukan pencocokan data KTP dengan SBG (surat Bukti Gadai).
  • Bahwa selanjutnya kasir melakukan pencairan kredit dengan dua cara yaitu pertama melalui tunai (nasabah diberikan uang secara tunai sesuai dengan uang pinjaman dipotong dengan biaya administrasi) dan kedua melalui non tunai (nasabah mengisi permohonan non tunai dengan nomor rekening tujuan transfer selanjutnya kasir mentransfer ke rekening tersebut dengan masa gadai paling lama 4 (empat) bulan yang bisa diperpanjang paling lama 4 (empat) bulan dan paling singkat 1 (satu) hari.

• Bahwa PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran berada dalam daerah Kantor Wilayah X PT. Pegadaian Bandung sebagai Cabang yang membawahi Unit Baleendah, Unit Pangalengan, Unit Rancamanyar, Unit Cangkuang, dan Unit Rengas Condong;

• Bahwa Terdakwa Agus Bastaman dalam kurun waktu tahun 2019 s/d 2022 adalah merupakan selaku Pengelola Unit 2 UPC (Unit Pelayanan Cabang) merangkap sebagai penaksir pada Unit Pelayanan Cabang (UPC) Cangkuang PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran berdasarkan Surat Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran Nomor :   016/ 13351.00/2019 tanggal 01 Februari 2019 tentang Mutasi Horizontal Kelompok Jabatan Staff dan First Line Manager di lingkungan Kantor Cabang Pasar Banjaran dan selaku Pengelola Unit 2 UPC (Unit Pelayanan Cabang) merangkap sebagai penaksir pada Unit Pelayanan Cabang (UPC) Rancamanyar PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran berdasarkan Surat Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran Nomor :  022/ 13351.00/2020 tanggal 29 Januari 2020 tentang Mutasi Horizontal Kelompok Jabatan Staff dan First Line Manager di lingkungan Kantor Cabang Pasar Banjaran dan selaku Pengelola Unit 3 UPC (Unit Pelayanan Cabang) merangkap sebagai penaksir pada Unit Pelayanan Cabang (UPC) Pengalengan PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran berdasarkan Surat Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran Nomor :  02/ Kep-Pasar Banjaran/2021 tanggal 30 Juni 2021 tentang Mutasi Horizontal Kelompok Jabatan Staff dan First Line Manager di lingkungan Kantor Cabang Pasar Banjaran serta selaku Pengelola Unit UPC (Unit Pelayanan Cabang) merangkap sebagai penaksir pada Unit Pelayanan Cabang (UPC) Rancamanyar PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran berdasarkan Surat Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran Nomor :  02-13351-I-2022 tanggal 08 Januari 2022 tentang Roling Fungsional Penaksir Cabang, Pengelola, dan Kasir di Cabang Pasar Banjaran ;

• Bahwa Terdakwa Agus Bastaman  dalam kurun waktu Tahun 2019 s/d 2022 selaku Kepala Unit Pelayanan Cabang (UPC) Cangkuang pada tahun 2019 dan Kepala Unit Pelayanan Cabang (UPC) Pengalengan Tahun 2021 dan Kepala Unit Pelayanan Cabang (UPC) Rancamanyar Tahun 2020 dan Tahun 2022 bersama-sama dengan Sdr. Sudayat Bin Aman (dilakukan penuntutan secara terpisah) selaku Nasabah PT. Pegadaian telah melakukan perbuatan-perbuatan yang  antara lain :
  • • • Memanipulasi dan merekayasa proses kredit pinjaman pegadaian dengan Barang Jaminan (BJ) Emas dengan memanipulasi 330 (tiga ratus tiga puluh)  transaksi an nasabah Sdr. Sudayat Bin Aman dengan Barang jaminan emas perhiasan yang diduga palsu serta Tidak melakukan prosedur menaksir barang jaminan sesuai SOP dengan tidak melakukan analisa berat jenis pada saat menaksir barang perhiasan emas atas nama nasabah Sdr. Sudayat Bin Aman (dilakukan penuntutan secara terpisah) ;
      • Melakukan manipulasi proses bisnis dengan mengabaikan notifikasi Batas Maksimum Pemberian Kredit (Batas Maksimum Penyaluran Kredit) dengan cara menggunakan nama- nama orang lain untuk mengajukan kredit pinjaman dengan barang jaminan (BJ) perhiasan emas yang diduga palsu, akan tetapi kenyataannya nama-nama tersebut tidak pernah mengajukan pinjaman gadai dengan barang jaminan emas dan kenyataannya nama-nama tersebut digunakan untuk meloloskan kredit nasabah atas nama Sdr. Sudayat Bin Aman;
      • Melakukan transaksi pencairan kredit secara non tunai ke rekening Karyawan tanpa adanya surat permohonan transfer dari nasabah untuk kemudian diambil secara tunai dan diserahkan kepada nasabah yaitu Sdr. Sudayat Bin Aman;

Yang dilakukan Terdakwa Agus Bastaman bersama-sama dengan Sdr. Sudayat Bin Aman dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :

I. Terdakwa AGUS BASTAMAN pada saat pengelola UPC (Unit Pelayanan Cabang)     Cangkuang  PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran.

• • Bahwa pada bulan Februari 2019, Terdakwa Agus Bastaman selaku Pengelola Unit 2 UPC (Unit Pelayanan Cabang) merangkap sebagai penaksir pada Unit Pelayanan Cabang (UPC) Cangkuang PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran berdasarkan Surat Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Cabang Pasar Banjaran Nomor : 016/ 13351.00/2019 tanggal 01 Februari 2019 tentang Mutasi Horizontal Kelompok Jabatan Staff dan First Line Manager di lingkungan Kantor Cabang Pasar Banjaran, dimana pada saat Terdakwa Agus Bastaman bertugas di UPC Cangkuang tersebut Sdr. Sudayat Bin Aman yang berprofesi sebagai pengrajin perhiasan mulai menggadai di Pegadaian Unit Pelayanan Cabang (UPC) Cangkuang;

• • Bahwa dikarenakan sudah sering berinteraksi dengan Sdr. Sudayat Bin Aman, kemudian Terdakwa Agus Bastaman meminta Nasabah Sdr. Sudayat Bin Aman untuk menggadaikan emas perhiasan hasil dari pekerjaan Nasabah Sdr. Sudayat Bin Aman selaku pengrajin perhiasan ke Pegadaian UPC Cangkuang dan hal tersebut ditindaklanjuti oleh Sdr. Sudayat Bin Aman untuk mengajukan gadai ke Pegadaian UPC Cangkuang dengan barang Jaminan emas dengan Sdr. Sudayat Bin Aman datang sendiri ke kantor dan menyerahkan menyerahkan BARANG JAMINAN emas perhiasan, selanjutnya  Taksiran dan approval kredit dilakukan oleh Terdakwa Agus Bastaman yang bertugas sebagai pengelola unit di Pegadaian UPC Cangkuang, yang kemudian dilakukan pencairan secara tunai dimana uang pencairan kredit diterima langsung oleh nasabah Sdr. Sudayat Bin Aman serta pencairan kredit juga dilakukan secara non tunai dengan cara ditransfer kepada rekening pribadi Terdakwa Agus Bastaman;

• • Bahwa di Pegadaian UPC Cangkuang terdapat 110 pencairan kredit dengan barang jaminan emas atas nama Sdr. Sudayat Bin Aman dan Sdri. Maria Sholihat yang merupakan istri dari Sdr. Sudayat Bin Aman, dimana Terdakwa Agus Bastaman tidak melakukan prosedur menaksir barang jaminan sesuai SOP, yaitu tidak melakukan analisa berat jenis pada saat menaksir barang jaminan, dimana kenyataannya perhiasan emas yang dijadikan barang jaminan tidak termasuk Kategori Emas sesuai ketentuan di PT Pegadaian dan dari 110 pencairan kredit dengan barang jaminan emas, 6 transaksi pencairan kredit-nya telah diselesaikan oleh Sdr. Sudayat Bin Aman, sehingga terdapat 104 percairan kredit dengan barang jaminan emas, dimana kenyataannya barang jaminan tersebut tidak termasuk ruang lingkup emas sesuai ketentuan di PT. Pegadaian yang antara lain sebagai berikut :